عَنْ عُرْوَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَعْطَاهُ دِينَارًا يَشْتَرِي لَهُ بِهِ شَاةً، فَاشْتَرَى لَهُ بِهِ شَاتَيْنِ، فَبَاعَ إِحْدَاهُمَا بِدِينَارٍ، وَجَاءَهُ بِدِينَارٍ وَشَاةٍ، فَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ فِي بَيْعِهِ، وَكَانَ لَوِ اشْتَرَى التُّرَابَ لَرَبِحَ فِيهِ»
Hadits Riwayat Al-Bukhari,no.3443.
Hadlts diatas menunjukkan bahwa urwah mendapatkan keuntungan sebesar 100%, beli dua kambing seharga satu dinar dan menjual satu kambing dengan harga satu dinar. Ini merupakan dalil tentang tidak adanya batasan besaran keuntungan penjual. Atau dalam istilah lain, tidak ada salahnya untung segunung, asalkan diraih melalui proses perniagaan yang sah dan ridha sama ridha.
Dinukil dari majalah hssunnah dzulhijjah 1431 h hal.47. Dr.arifin badri ma'a at-Tashorruf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar