Salah satu kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang sangat berharga adalah Al Fatawa Al-Kubra,
Berikut ini beberapa perkataan beliau di kitab tersebut:
Hendaknya orang yang meninggalkan sholat agar dikucilkan karena sebab tersebut sampai ia mau untuk melaksanakannya. Hendaknya ia tidak diberi salam, bila mengundang tidak perlu didatangi. Orang yang menjaga sholat lebih dekat dengan rahmat dari pada orang yang tidak menjaganya meskipun ia (orang yang menjaga sholat) melakukan apa yang ia lakukan (dari berbagai keburukan). Fatawa Alkubra Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (318).
Berikut ini beberapa perkataan beliau di kitab tersebut:
Hendaknya orang yang meninggalkan sholat agar dikucilkan karena sebab tersebut sampai ia mau untuk melaksanakannya. Hendaknya ia tidak diberi salam, bila mengundang tidak perlu didatangi. Orang yang menjaga sholat lebih dekat dengan rahmat dari pada orang yang tidak menjaganya meskipun ia (orang yang menjaga sholat) melakukan apa yang ia lakukan (dari berbagai keburukan). Fatawa Alkubra Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (318).
Orang yang sholat sendirian baik dalam rangka ada’an (pelaksanaan sholat pada waktu asal) ataupun qadha’an (sholat yang dilakukan sebagai bentuk penggantian karena adanya udzur syar’i) kemudian dia adzan dan iqomah maka itu adalah hal yang baik, adapun bila mencukupkan diri dengan iqomah saja maka itu juga cukup. Fatawa Alkubra Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (321).
Mengangan-angankan harta dan kepemimpinan mendorong pada kerusakan agama. Akan tetapi, semata-mata kecintaan di hati dengan tetap melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Ia larang, takut saat ia akan berdiri di hadapan rabb-Nya, menahan jiwa dari hawa nafsu, maka Allah tidak akan mengadzab orang semacam ini.
Namun mengeluarkan kelebihan harta dan membatasi diri untuk secukupnya saja maka yang demikian adalah lebih utama dan selamat. Lebih lapang di hati, lebih mengumpulkan keinginan, dan lebih bermanfaat di dunia dan akhirat. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa berada di waktu pagi, dunia adalah angan-angan terbesarnya, maka Allah akan mencerai beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di pelupuk matanya, dan Allah tidak memberikannya bagian dari dunia kecuali sebatas apa yang Allah tetapkan atasnya. Dan barang siapa yang di waktu pagi akhirat merupakan angan-angannya yang terbesar, maka Allah akan menjadikan rasa kaya dalam hatinya, Allah akan memperbaiki tanggungan-tanggungannya, dan dunia akan berusaha mendatanginya dengan hina dina..”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Alfatawa Alkubra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar